Pengertian Cerita Fantasi
Fantasi adalah khayalan atau lamunan. Cerita
fantasi menurut Huck dkk. (1987:344) adalah cerita yang memiliki makna lebih
dari sekedar yang dikisahkan. Menurut
Nurgiyantoro (2013: ), cerita fantasi
adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat
kebenaranya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanaya sebagian
cerita. Hal itu berarti bahwa dalam cerita fantasipun terdapat berbagai aspek
yang bersifat realistik sebagai halnya dalam cerita fiksi realistik baik yang
menyangkut tokoh, karakter tokoh, nperistiwa yang dikisahkan, alur, latar,
maupun aspek yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa cerita fantasi adalah cerita yang dibuat berdasarkan
produk imajinasi seseorang seakan ada dalam kehidupan sehari-hari tetapi
kenyataannya hanya dalam impian. Impian-impian dalam fantasi mengungkapkan
wawasan baru dalam dunia kenyataan. Fantasi secara konsisten mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan yang universal yang melibatkan pertarungan antara kebaikan
dan kejahatan, kemanusiaan seseorang, arti hidup atau mati.
Berdasarkan definisi yang telah
dipaparkan, dapat diungkapkan bahwa cerita fantasi bersifat fiktif. Zoest (1990:5-7) menyebutkan bahwa cerita
fantasi adalah (1) menggambarkan dunia yang tidak nyata, (2) dunia yang dibuat
sangat mirip dengan kenyataan dan menceritakan hal-hal yang aneh, dan (3)
menggambarkan suasana yang asing dan peristiwa-peristiwa yang sukar diterima
akal.
Lloyd Alexander (dalam Mitchell :302), tokoh penulis cerita fantasi
memberikan sebuah definisi dari fantasi : “jika cerita berisi unsur dari suatu
kemustahilan (paling tidak seperti pengetahuan dunia sekarang ini), dapat
diklasifikasi dalam cerita fantasi; jika peristiwa secara hukum alam terjadi di
dunia nyata, dapat diklasifikasi dalam cerita realistik”. Definisi tersebut menegaskan bahwa genre-genre
meluncur secara bersama, membuat itu sulit untuk memisahkan genre-genre
tersebut. Bahkan ketika itu tampak nyata
mungkin karena seseorang mengidentifikasi buku realistik, ketika orang lain
mengkategorikan itu sebagai fantasi karena itu termasuk cerita binatang, yang
mana dipandang sebagai kemustahilan.
Bahkan novel yang membawa kita kembali ke masa lalu nampak nyata,
mungkin karena penulis membuat peralihan yang seperti tanpa upaya untuk dengan
deskripsi yang jelas.
Genre fantasi termasuk fantasi
tinggi, perjalanan waktu, sihir dalam kehidupan sehari-hari, dunia fantastik,
binatang yang dapat bicara dan berpikir, pertempuran antara yang baik dan yang
jahat, dan bahkan cerita fantasi yang berhubungan dengan sejarah. Karakteristik yang membedakan satu bentuk
dengan bentuk lainnya adalah hal yang penting karena bentuk-bentuk cerita
fantasi tersebut memberi indikasi dari pengalaman yang anda miliki dengan jenis
buku tersebut. Apakah anda suka apabila
memiliki satu kaki dalam dunia nyata dan satu kaki dalam dunia sihir, dan
melihat bagaimana dua dunia hidup berdampingan? Apakah anda ingin pergi ke
dunia yang baru, dimana kamu dapat melihat bagaimana mereka berorganisasi
sosial, kebiasaan apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka anggap “normal”
dan melihat dunia kita dengan lebih jelas?
Apakah anda ingin terlibat dalam lorong waktu, dimana satu karakter
pergi ke waktu yang lain? Apakah anda ingin berbicara dengan orang-orang yang
telah mendahului kita atau orang-orang yang belum terlahir? Apakah anda menikmati perasaan menjadi
seseorang yang dapat berbicara dengan binatang, dapat berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan mantra sihir, atau menjadi bagian dari
dunia mainan? Semua bentuk dari
khayalan-khayalan yang ada melalui
aliran gaib disebut dengan fantasi.
Karakteristik Cerita Fantasi
Cerita
fantasi bagi anak-anak sangat berbeda jika dibandingkan dengan cerita fantasi
untuk orang dewasa baik dilihat dari segi isi maupun bentuknya. Huck menguraikan sebagai berikut: Isi adalah
sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur pendidikan anak. Sedangkan bentuk
adalah sesuatu yang
berhubungan dengan tatanan atas sajian cerita dalam sebuah teks.
berhubungan dengan tatanan atas sajian cerita dalam sebuah teks.
Isi
cerita fantasi anak-anak diharapkan dapat:
a. Memberikan
kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan;
b. Cerita
sastra dapat mengembangkan daya imajinasi anak;
c. Cerita
dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru;
d. Mengembangkan
wawasan dengan perilaku insani;
e. Menurunkan
warisan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya.
Unsur
lain dalam cerita fantasi adalah nilai pendidikan bagi anak-anak. Nilai-nilai
pendidikan yang dimaksudkan di sini bahwa cerita anak-anak diharapkan dapat
mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak untuk menunjang dalam bidang:
(1) perkembangan berbahasa, (2) perkembangan berfikir (kognitif), (3)
perkembangan kepribadian, dan (4) perkembangan bermasyarakat (sosial). Cerita fantasi dapat menampilkan tokoh dan
alur yang hampir sepenuhnya fantastik, artinya derajat kebenarannya
dipertanyakan, atau gabungan antara unsur realistik dengan fantastik. Cerita sinetron yang ditayangkan beberapa
televisi swasta seperti Jin dan Jun atau Thuyul dan Mbak Yul dapat
dikategorikan ke dalam cerita fantasi ini.
Demikian juga berbagai cerita binatang yang dapat berbicara dan
berperilaku seperti manusia, cerita yang berupa personifikasi manusia, juga
dapat dikategorikan ke dalam cerita fantasi.
Daya Tarik Fantasi
Apakah mereka mengakui itu atau
tidak, banyak orang mengerti fantasi.
Mengapa orang-orang ingin pergi menonton beberapa film seperti Star
Wars, Jurassic Park, Close Encounters of the Third Kind, dan ET? Mengapa
kebanyakan hotel tidak memliki lantai tiga belas? Mengapa pada koran-koran harian terdapat
kolom ramalan atau primbon? Mengapa buku Harry Potter (J.K. Rowling) menjadi
penjualan terbaik (best seller) dalam
waktu berbulan-bulan? Karena masyarakat
memiliki alasan membaca cerita tersebut, bagaimana pun juga manusia sering
menyesal tentang cinta mereka pada dunia sihir dan misterius. Mereka berpikir fantasi sebagai sebuah
tambahan, keistimewaan, hampir tidak perlu tambahan dalam kehidupan
mereka. Oleh sebab itu, Freud, pakar
psikologi, percaya bahwa fantasi lepas dari dunia nyata, dan teori ini menjadi
pikiran yang populer.
Fantasi dapat menyalurkan aksi dalam
lisan daripada fisik. Psikolog Melanie
Klein menjelaskan bahwa ketika hidup nampak sia-sia dan tidak berarti,
aktivitas kreatif menurunkan mental stres.
Bruno Bettelheim mengatakan bahwa anak dibawah tekanan mampu berjuang
melewati masalah mereka hanya jika mereka dapat berfantasi dengan prestasi masa
depan – meskipun dengan cara yang berlebihan dan mustahil. Jika seorang anak untuk sebuah alasan tidak
dapat berimajinasi tentang masa depan mereka, hal ini dapat menahan
perkembangan anak. Jerome L. Singer
berpendapat bahwa fantasi sederhana anak menampakkan banyak aksi dan pemikiran
sederhana; fantasi tinggi anak lebih berimajinasi tinggi dan kreatif dan
cenderung secara lisan, daripada secara fisik, agresif. Merangsang pikiran anak melalui fantasi dapat
membantu mereka menhadapi persoalan yang dihadapi anak kedalam imajinasi, bukan
secara fisik.
Fantasi dapat membantu anak untuk
mengisi harapan. Imajinasi dapat
membantu kita untuk berharap, untuk memimpikan sesuatu yang mereka
inginkan. Jika kita dapat melihat siapa
kita sekarang dan bagaimana kita hidup sekarang, tanpa berimajinasi bagaimana
suatu hal dapat berbeda, apa yang kita inginkan tanpa sebuah harapan. Jika yang kita lihat hanya masa suram dan
putus asa, bagaimana kita tahu disana ada kehidupan dengan bentuk lain jika
imajinasi kita tidak membiarkan kita merasa terbang diatas kenyataan dan
melihat kemungkinan? Dalam beberapa buku
seperti Howl’s Moving Castle (oleh
Diana Wynne Jones), kita dapat melihat perjalanan pahlawan, ujian bertahan
hidupnya, dan kembalinya pahlawan tersebut.
Melihat diri kita sebagai seorang pahlawan memberi kita harapan yang
kita dapat selesaikan dengan perbuatan yang benar.
Fantasi dapat membuat perbedaan
dalam cara kita melihat sesuatu. Berpikir
tentang bagaimana perbedaan pandangan anak muda dan orang dewasa. Orang dewasa terus berjalan, sementara anak
muda meninggalkan sesuatu yang belum diselidiki. Mereka melihat dan bertanya. Mereka tahu bahwa dunia berisi dengan hal-hal
yang mengagumkan, dan rasa ingin tahu mereka menggerakkan mereka. Mereka percaya bahwa banyak hal yang
mungkin. Dengan menyediakan literatur
yang menjabarkan imajinasi, kita mungkin dapat membantu anak menguasai rasa
ingin tahu mereka, menjaga pikiran mereka dengan fleksibel sehingga mereka
dapat merentangkan dan mengonsep yang nampaknya jauh dari akal sehat.
Fantasi dapat membantu kita bergulat
dengan pertanyaan yang esensial mengenai alam semesta, dimana tidak ada pertanyaan
yang dapat diamati. Beberapa orang
membaca cerita fantasi karena dapat mengetuk kedalam angan untuk mengetahui
fenomena bahwa pengetahuan dan agama tak dapat menjelaskan kepuasan
seseorang. Erich Fromn (dalam Mitchell
:305) mengira bahwa dukungan dan pemahaman dari dunia lain ini berisi pikiran
bawah sadar, yang disebutnya sebagai “forgotten language... the common origin
of dream, fairy tales, and myth”.
Natalie Babbitt mendeskripsikan “true fantasi” adalah bukan hal baru
tetapi disaring dan ditafsirkan – dari pengaruh pada zaman prasejarah, dari
pengaruh tersebut kita dapat belajar mengenai dongeng,
Cerita Fantasi sebagai Pusat Imanjinasi
Fantasi pada umumnya bukan hanya genre yang
menstimulasi imajinasi anak maupun orang dewasa. Tetapi sejak imajinasi merupakan kunci dari
genre fantasi, kita dapat mengembangkan imajinasi kita terhadap cerita
fantasi. Fiksi fantasi (fantastic fiction) dapat dipahami sebagai
“The willing suspension of disbelief” (Coleridge, via Lukens, 2003:20), cerita
yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Fiksi fantasi yang sering juga
disebut sebagai cerita fantasi (fantastic
stories) mencoba menghadirkan sebuah dunia lain (other world) disamping dunia realitas. Cerita fantasi dikembangkan
lewat imajinasi yang lazim yang dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita
dapat diterima oleh pembaca. Dalam sebuah cerita fantasipun ada bagian-bagian
tertentu yang sebenarnya masuk akal, logis, hanya saja hal-hal itu kemudian
dicampur adukkan dengan sesuatu yang
tidak masuk akal. Namun demikian, secara keselruhan pengembangan alur cerita
tetap saja tunduk pada hukum sebab-akibat, tunduk pada “the law of the plot”
yang berlaku dalam penulisan cerita konvensional. Hal itulah yang menyebabkan
cerita fiksi fantasi juga menjadi kuat dan meyakinkan karena dapat
dipertanggungjawabkan secara interinsik.
Cerita fantasi bukan hanya cerita yang berkisah dengan
tokoh-tokoh supranatural yang lazim muncul pada cerita masa lalu, tetapi juga
dapat melibatkan tokoh dalam kehidupan modern. Dalam hal yang demikian cerita
fantasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang mengandung komentar metafois
terhadap kehidupan sosial dewasa ini. Fiksi fantasi yang mengangkat berbagai
isu dalam kehidupan modern realitas kehidupan masa kini, dengan tokoh dan
peristiwa yang mencerminkan realitas, juga menampilkan hal-hal yang tidak masuk
akal, terlihat familiar dan banyak digemari pembaca.
Cerita fantasi lebih bebas dalam mengembangkan cerita, baik
yang menyangkut tokoh, alur, latar, maupun aspek fiksi yang lain. Misalnya, itu
dilakukan dengan mencampuradukkan antara yang masuk akal dan tidak masuk akal,
antara yang realistic dan yang fantastic, dan adakalanya batas antara kedua hal
tersebut tipis dan samar, namun kesemuanya bahkan menyebabkan cerita lebih
familiar. Bahkan, sebenarnya berbagai cerita fiksi modern juga mengakar, atau
dalam pandangan teori intertekstual berhipogram terhadap cerita lama bukan
merupakan suatu keharusan walau penghipograman terhadap cerita-cerita
sebelumnya, yang sama-sama cerita fiksi modern, merupakan sesuatu yang tidak
dapat dielakkan.
Sama halnya dengan jenis cerita fiksi yang lain, cerita
fiksi fantasi juga membantu anak untuk mengembangkan daya fantasi. Hal inilah
yang menurut Huck dkk (1987:337) merupakan sumbangan yang paling penting walau
juga tidak berarti menisbikan adanya berbagai kemanfaatan yang lain. Lewat
berbagai kisah yang fantastik itu, lewat daya imajinasinya, anak dapat
mengembangkan berbagai potensi kediriannya. Orang yang tidak memilki imajinasi,
kata Paul Fenimore (via Huck dkk, ibid) ialah ibarat orang hidup, tetapi hanya
separo hidup, orang hidup membutuhkan visi, dan imajinasi akan memberikan visi
yang diperlukan.
Bentuk-bentuk Cerita Fanatasi
Cerita fantasi memiliki beberapa jenis dan variasi. Setiap
jenis ceritanya memiliki ciri-ciri khusus yang kadang-kadang ada unsur kesamaan
maupun perbedaan jika dibandingkan dengan jenis cerita lainnya. Stewig (1980:409-442) menguraikan jenis-jenis
fantasi antara lain(1) fantasi sederhana untuk anak-anak kelas awal, (2)
dongeng rakyat, (3) cerita binatang dengan kemampuan khusus, (4) ciptaan yang
aneh, (5) cerita manusia dengan kemampuan tertentu, (6) cerita boneka mainan,
(7) cerita tentang benda-benda gaib, (8) cerita petualangan, serta (9) cerita
tentang kekuatan jahat/gaib. Sedangkan Huck (1987:339-374) menguraikan
jenis-jenis cerita fantasi antara lain (1) cerita rakyat, (2) cerita binatang,
(3) cerita boneka mainan, (4) cerita yang menakutkan/gaib, (5) cerita
petualangan, serta (6) cerita fantasi modern.
Ketika mendengar jenis fantasi,
mungkin Anda berpikir tentang perumpamaan sebuah dunia dimana kekuatan baik
melawan kekuatan jahat atau Anda berpikir tentang seekor naga, ratu, dan
istana. Hal ini merupakan elemen yang
biasa dihubungkan dengan fantasi tinggi, dimana hanya satu dari beberapa bentuk
dari cerita fantasi. Berikut akan
dijelaskan mengenai pandangan dari kategori cerita fantasi yang berbeda-beda
menurut Mitchell ( : )
1.
Sihir
dalam Kehidupan Sehari-hari (Magic in
Everyday Life)
Cerita
tentang sihir (magic) merupakan
sebuah cerita yang tidak asing lagi, setiap hari di dunia sihir pada umumnya
menceritakan tentang pertarungan antara yang baik dan yang buruk dan biasanya
memasukkan unsur humor dan zaniness untuk menambah keindahan cerita. Buku Fantasi dari Bruce Coville yang berjudul
Jeremy Thatcher, Dragon Hatcher, Jennifer Murdley’s Toad, dan The Skull of
Truth, dimana dalam cerita tersebut memasukkan unsur humor didalam cerita yang
menegangkan, menjadi daya tarik siswa SD kelas tinggi. Salah satunya melibatkan naga, katak, dan
yang ketiga menceritakan tengkorak yang memberikan mantra.
Beberapa
buku memiliki struktur yang khusus sehingga membuat buku tersebut sulit
dikategorikan. Harry Potter and the
Sorcerer’s Stone sampai seri ke-tujuh karya dari J.K. Rowling salah
satunya. Cerita bermula dari Inggris,
tetapi ketika Harry berusia 11 tahun ia masuk ke sekolah sihir bernama
Hogwarts. Apakah dunia ini diisi dengan
sihir dalam dimensi lain bahwa Muggles (kaum yang tidak percaya sihir) tidak
memiliki akses atau apakah Muggles tidak memiliki akses ke dunia karena mereka
tidak tahu bagaimana melihat dan percaya dunia yang sebenarnya adalah nyata.
Berikut
adalah sinopsis cerita Harry Potter pada seri pertama yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer's Stone
Sebelum novel dimulai, Voldemort, penyihir paling jahat, membunuh orang tua Harry tetapi secara
misterius menghilang setelah mencoba membunuh Harry. Saat dunia sihir merayakan
kejatuhan Voldemort, Professor Dumbledore, Professor McGonagall danRubeus Hagrid menempatkan anak yatim piatu berumur satu tahun ini dalam
perawatan bibi dan paman Muggle (bukan penyihir)–nya, Vernon dan Petunia Dursley.
Selama sepuluh tahun, mereka dan anak laki-laki mereka Dudley
memperlakukan Harry dengan keras. Sederhananya sebelum ulang tahun kesebelas
Harry, sebuah surat tiba, dialamatkan kepada Harry tetapi dihancurkan oleh
pamannya sebelum Harry bisa membacanya. Akibatnya, setumpukan surat menghujan
ke dalam rumah pada celah yang terbuka, meskipun kecil, dan untuk melarikan
diri, Vernon Dursleya membawa keluarganya ke pulau terpencil. Saat mereka
sedang tenang, Hagrid menghancurkan pintu untuk menceritakan kepada Harry apa
yang telah disembunyikan keluarga Dursley darinya: Harry adalah seorang
penyihir dan telah diterima di Sekolah Hogwarts untuk tahun mendatang.
Hagrid mengantar Harry ke Diagon Alley, tempat berbelanja yang
tersembunyi secara magis di London, di mana Harry bingung untuk mengetahui
bagaimana dia terkenal di antara para penyihir sebagai “anak laki-laki yang
hidup”. Dia juga menemukan bahwa di dunia sihir dia cukup kaya, karena warisan
dari orang tuanya yang ditinggalkan di Gringotts Bank. Dipandu Hagrid, dia
membeli buku-buku dan peralatan yang dibutuhkan dia untuk Hogwarts–dan
menemukan bahwa tongkatnya kembar dengan milik Voldemort.
Sebulan kemudian, Harry meninggalkan rumah Dursley untuk
mengejar Hogwarts Express dari Stasiun Kereta Api King Cross. Di sana dia
ditemani oleh keluarga Weasley, yang menunjukkan padanya bagaimana caranya
untuk melewati tembok gaib ke peron 9 ¾, di mana kereta api menunggu. Saat di
kereta api Harry berteman dengan Ron Weasley, yang menceritakan padanya bahwa seseorang mencoba untuk
merampok lemari besi di Gringotts. Murid baru lain, Draco Malfoy, didampingi
oleh asistennya yang gemuk Crabbe dan Goyle, menawarkan diri untuk menasihati
Harry, tetapi Harry tidak suka dengan keangkuhan dan prasangka Draco.
Sebelum waktu makan malam pertama di aula besar sekolah, siswa
baru dibagikan ke asrama-asrama oleh Topi Seleksi ajaib. Topi menempatkan
kebanyakan murid dengan segera–terutama ketika mengirim Draco, Crabbe dan Goyle
ke Slytherin–tetapi berdiskusi telepati dengan Harry tentang ambisinya akan
membuat Slytherin sebagai pilihan terbaik baginya. Ketika Harry diam tetapi
sangat keberatan, Topi mengirimkannya untuk bergabung dengan para Weasley di Gryffindor. Saat Harry sedang bersantai setelah makan malam, Professor Snape membelalak padanya dan dia merasakan tikaman rasa sakit di bekas
luka yang Voldemort tinggalkan di dahinya.
Setelah pelajaran ramuan pertamanya yang menyedihkan dengan
Snape, Harry dan Ron mengunjungi Hagrid, yang tinggal di gubuk di tepi Hutan
Terlarang. Di sana mereka mendengar kalau perampokan yang dicoba di Gringotts
terjadi pada saat Harry mengambil sejumlah uang, dan Harry mengingatkan Hagrid
yang meninggalkan bank dengan sebuah bungkus kecil.
Selama pelajaran terbang pertama murid baru, Neville Longbottom mematahkan
pergelangan tangannya dan Draco mengambil kesempatan untuk melemparkan
Remembrall ke udara yang tinggi. Harry mengejar di atas sapunya, menangkap
Remembrall diatas tanah. Professor McGonagall berlari keluar dan mengangkatnya
sebagai Seeker baru Griffyndor.
Draco memperdayakan Ron dan Harry ke kunjungan tengah malam, dan
Neville dan Hermione Granger yang suka menyuruh-nyuruh, keduanya juga di Gryffindor, menemani
pasangan itu untuk menjauhkan mereka dari masalah. Celakanya mereka semua masuk
ke koridor terlarang dan menemukan ruangan berisi anjing kepala tiga yang
sangat besar. Kelompok itu kabur dengan cepat, dan hanya Hermione yang
memperhatikan bahwa anjing itu berdiri di atas pintu perangkap. Harry
menyimpulkan bahwa monster itu menjaga bungkusan yang diselamatkan Hagrid dari
Gringotts.
Setelah Ron mengkritik Hermione yang suka pamer dalam pelajaran
mantera, dia bersembunyi dalam tangisan di toilet perempuan. Professor Quirrell
melaporkan bahwa ada trolltelah masuk ke sel bawah tanah. Saat semua orang pergi ke kamar
tidur mereka, Harry dan Ron berdesakan untuk memperingatkan Hermione. Troll
menyudutkan Hermione di toilet, tetapi saat Harry menikamnya dengan tongkatnya,
Ron memukul troll dengan pentungannya sendiri, menggunakan mantera melayang
yang ditunjukkan Hermione dalam pelajaran mantera. Ketika sekelompok professor
tiba, Hermione mengambil kesalahan untuk bertempur dan menjadi teman akrab
Harry dan Ron.
Malam sebelum pertandingan Quidditch pertama Harry, dia melihat
Snape menerima perhatian medis dari Filch karena gigitan anjing berkepala tiga.
Pada waktu main, sapu Harry lepas kontrol, membahayakan hidupnya, dan Hermione
memperingatkan bahwa Snape menatap Harry dan berkomat-kamit. Dia berlari ke
tempat Professor, menyenggol Professor Quirrell dalam ketergopohannya, dan
membakar jubah Snape. Harry mendapat kembali kontrol sapunya dan menangkap
Golden Snitch, memenangkan permainan untuk Gryffindor. Hagrid menolak untuk
percaya bahwa Snape bertanggung jawab atas bahaya Harry, tetapi keceplosan
bahwa dia membeli anjing berkepala tiga, dan bahwa monster itu menjaga rahasia
kepunyaan Professor Dumbledore dan seseorang bernama Nicolas Flamel.
Harry dan para Weasley tinggal di Hogwarts untuk natal, dan
salah satu hadiah Harry, dari pemberi tanpa nama, adalah jubah gaib. Harry
menggunakan jubah itu untuk mencari di perpustakaan seksi terlarang untuk
informasi tentang Flamel yang misterius, telah menghindar dari Snape dan Filch
setelah sebuah buku yang mempesona menjerit seperti alarm, dan menyelip masuk
ke ruangan berisi Cermin Tarsah, yang menunjukkan orang tuanya dan beberapa
leluhur mereka. Harry menjadi kecanduan penglihatan Cermin dan ditolong oleh
Professor Dumbledore, yang menjelaskan bahwa Cermin itu menunjukkan
keputus-asaan orang yang melihat untuk waktu yang lama.
Ketika murid-murid kembali dari istirahatnya, Draco
mengolok-olok Neville, dan Harry menghibur Neville dengan manis. Dan menemukan
identitas Flamel dari kartu coklat kodok sebagai ahli kimia. Hermione segera
menemukan bahwa dia laki-laki berumur 665 tahun yang hanya memiliki Batu
Bertuah, yang bisa memberikan kehidupan. Beberapa hari kemudian Harry
memperhatikan Snape mengendap-endap kea rah pinggiran Hutan Terlarang. Dia
setengah mendengar percakapan tentang Batu Bertuah, Snape Tanya kepada
Professor Quirrell jika dia menemukan cara melewati anjing berkepala tiga dan
mengancam Quirrell untuk menentukkan dipihak mana dia berada. Harry menyimpulkan
bahwa Snape mencoba untuk mencuri Batu dan Quirrell telah menyiapkan berbagai
pertahanan untuk itu.
Harry, Ron dan Hermione mengetahui bahwa Hagrid memelihara
seekor bayi naga, yang melawan hukum sihir, dan berencana menyelundupkannya
keluar negara sekitar tengah malam. Draco datang, berharap membuat mereka
gelisah dan mereka dalam masalah, dan Neville datang untuk memperingatkan
mereka dari kejahatan Draco. Meskipun Ron digigit naga dan dikirim ke UKS,
Harry dan Hermione bersemangat menyelamatkan naga kabur. Bagaimanapun, mereka
tertangkap, dan Harry kehilangan jubah gaib. Sebagian dari hukuman mereka,
Harry, Hermione, Draco dan Neville dipaksa untuk menolong Hagrid untuk
menyelamatkan seekor unicorn yang terluka parah di Hutan Terlarang. Mereka
terbagi manjadi dua pihak, Harry dan Draco menemukan unicorn yang telah mati,
dikelilingi oleh darahnya. Sesosok berkerudung merayap ke bangkai dan meminum
darahnya, sementara itu Draco menjerit dan melarikan diri. Sosok berkerudung
itu bergerak kearah Harry, yang membuat bekas lukanya terasa terbakar. Ketika
Harry sadar kembali, sosok berkerudung itu telah hilang dan seekor centaurus,
Firenze, menawarkan diri untuk memberinya tunggangan untuk kembali ke sekolah.
Centaurus itu menceritakan kepada Harry bahwa yang meminum darah seekor unicorn
akan menyelamatkan hidup orang yang sekarat, tetapi meninggalkan mereka hanya
tinggal sejengkal hidup. Firenze mengira Voldemort meminum darah unicorn untuk
memperoleh kekuatan yang cukup untuk membuat hidup abadi dari Batu Bertuah, dan
memperoleh kesehatan penuh dengan meminumnya. Sekembalinya dia, Harry
mengetahui bahwa seseorang telah menyelipkan Jubah Gaib di bawah kain
seprainya.
Beberapa minggu kemudian, saat bersantai setelah ujian berakhir,
Harry tiba-tiba menyadari bagaimana sesuatu yang illegal seperti sebuah telur
naga menjadi milik Hagrid. Pengawas bintang liar itu bilang bahwa dia
mendapatkan telur itu dari seseorang berkerudung yang tak dikenal yang
membelikannya beberapa minuman dan menanyakannya bagaimana untuk melewati
anjing berkepala tiga, yang diterima Hagrid dengan mudah–musik membuatnya
tertidur. Menyadari bahwa salah satu pengamanan Batu Bertuah tidak terjamin,
Harry pergi untuk memberitahu Professor Dumbledore, ternyata kepala sekolah
telah pergi menghadiri sebuah pertemuan penting. Harry menyimpulkan bahwa Snape
memalsukan pesan yang memanggil Dumbledore untuk pergi dan Snape akan mencoba
untuk mencuri Batu Bertuah malam itu.
Ditutupi Jubah Gaib, Harry dan kedua temannya pergi ke ruangan
anjing kepala tiga, di mana Harry mengirim monster itu untuk tidur dengan
memainkan seruling. Setelah mengangkat pintu perangkap, mereka menghadapi
berbagai rintangan, tiap-tiap rintangan memerlukan kemampuan khusus yang
dimiliki oleh masing-masing dari mereka, dan salah satunya mengharuskan Ron
untuk mengorbankan dirinya. Di ruangan terakhir, sekarang sendirian, yang
ditemukannya bukan Snape, tetapi Quirrell. Quirrell mengakui bahwa dia
membiarkan troll mencoba untuk membunuh Hermione di toilet, dan bahwa dia
mencoba uuntuk membunuh Harry pada saat pertandinga Quidditch pertama tetapi
disenggol oleh Hermione. Snape mencoba untuk melindungi Harry dan mencurigai
Quirrell. Quirrell melayani Voldemort, dan setelah gagal untuk mencuri Batu
Bertuah dari Gringotts, mengijinkan tuannya untuk merasukinya dan memerintahkan
untuk memperbaiki kesempatan yang memuaskan. Bagaimanapun ada objek lain dalam
ruangan tersebut yaitu Cermin Tarsah, dan Quirrell dapat melihat ketidakadaan
tanda-tanda dari Batu Bertuah. Pada tawaran Voldemort, Quirrell memaksa Harry
untuk berdiri di depan Cermin. Harry merasa Batu itu jatuh ke dalam kantongnya
dan mencoba untuk berdalih. Quirrell melepas surbannya, menampakkan wajah
Voldemort di belakang kepalanya. Voldemort/Quirrell mencoba untuk merebut Batu
itu dari Harry, tetapi begitu menyentuh Harry menyebabkan kulit Quirrell
terbakar. Akhirnya perjuangan Harry berakhir.
Dia terbangun di rumah sakit sekolah, di mana Profesor
Dumbledore menceritakan padanya bahwa dia bisa selamat karena pengorbanan
ibunya untuk melindunginya, dan Voldemort tidak dapat mengerti kekuatan seperti
cinta. Voldemort meninggalkan Quirrell yang mati, dan kemungkinan besar untuk
kembali dengan segala cara. Dumbledore telah meramalkan bahwa Cermin Tarsah
tidak menunjukkan pada Voldemort/Quirrell ingin menggunakannya, mereka ingin
menggunakan batu bertuah untuk menyelamatkan hidup Voldemort, Harry dapat
melihat Batu Bertuah karena dia ingin menemukannya bukan menggunakannya. Batu
itu sekarang telah dimusnahkan.
Harry kembali ke keluarga Dursley pada liburan musim panas,
tetapi tidak bercerita pada mereka kalau penyihir di bawah umur dilarang
menggunakan sihir di luar Hogwarts.
(disadur
dari: wikipedia)
2.
Ceirta
Hantu (Ghost Stories)
Cerita
hantu dapat membuat pembaca turun dari kursinya untuk mengonfirmasi bahwa
pembaca tidak melihat suatu makhluk gaib dari pandangannya. Dalam novel Dreadful Sorry karya Kathryn
Reiss, hantu dapat menjalin kehidupan dengan kehidupan protagonis sampai ia
menokohkan apa yang hantu ingin ia tahu.
Pada mulanya Molly menemukan sesuatu kesalahan melalui mimpi
buruknya. Kemudian ketika ia mengunjungi
ayah dan ibu tirinya pada musim panas, dia terkejut ketika menemukan bahwa
rumah tua yang mereka tempati merupakan sesuatu yang ada dalam mimpi buruknya.
3.
Cerita
Horor (horror)
Selama penjualan
buku Goosebumps oleh R. L. Stine yang mengindikasikan cerita horor – kadang
terdapat unsur supernatural dalam cerita tersebut – masih populer dengan
anak. Anak yang membaca terutama untuk
kesenangan seolah anak mengalami sendiri mencari kenikmatan dari pengalaman
ketakutan, seperti mereka senang dalam hal paling menakutkan di dunia
Disney. Hiburan dalam cerita horor
membawa mereka untuk mengalami pada keadaan emosi seseorang dalam cara yang tidak
berbahaya.
4.
Perjalanan
Waktu (Time Travel)
Jika Anda ingin pergi ke periode waktu sebelum dan sesudah
kehidupan, perjalanan waktu merupakan tipe cerita fantasi yang akan
menghantarkan Anda ke dalam perjalanan waktu.
Beberapa buku tentang perjalanan waktu dapat dikatakan sebagai cerita
fantasi historik, karena dalam cerita terdapat setting waktu di masa lampau
maupun masa depan yang dimainkan oleh tokoh utama.
Tipe lain dari buku perjalanan waktu yang menceritakan tentang masa lampau diceritakan dalam jenis legenda dan mitos. Cerita-cerita ini biasanya berisi tentang pertarungan antara yang jahat dengan yang baik. Contohnya ............
Tipe lain dari buku perjalanan waktu yang menceritakan tentang masa lampau diceritakan dalam jenis legenda dan mitos. Cerita-cerita ini biasanya berisi tentang pertarungan antara yang jahat dengan yang baik. Contohnya ............
5.
Fantasi
Tinggi (High Fantasy)
Cerita fantasi tinggi juga
memiliki karakteristik sebagai cerita fantasi, yaitu bahwa apa yang dikisahkan
lebih merpakan tokoh dan peristiwa fantastic luara biasa yangkadar kebenarannya
diragukan. Hal pertama dan utama nyang membedakan fantasi tinggi dan cerita
fantasi adalah tema yang diusung. Fiksi fantasi tinggi mengusung tema
pertentangan antara dua kekuatan yang berbeda, yaitu antara kekuatan yang baik
dan yang buru, dan ini adalah tema tradisional yang telah mengakar di
masyarakat. Sejak kehidupan masyarakat dimasa lalu pertentangan antara kedua
hal tersebut telah terjad, dan fiksi fantasi merupakan cerita “generasi kedua” setelah
cerita tradisional itu. Pertentangan antara dua kelompok itu lazimnya
dimenangkan oleh pihak yang baik. Atau walau awalnya pihak jahat yang
memenangkan pertarungan, pada akhirnya pihak yang baik yang mampu
mengalahkannya.
Nada cerita fiksi fantasi adalah
serius karena cerita ini dimaksudkan untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat
serius. Bukankah pertentangan antara kedua kekuatan tersebut, yaitu antara baik
dan jahat, adalah sesuatu yang serius,. Siapapun yang memenangkan perseteruan
tersebt akan mempunyai ndampak yang amat dirasakan masyarakat, jika kekuatan
baik yang menang kehidupan masyarakat akan damai, dan sebaliknya jika kekuatan
jahat yang menang dunia akan rusak serta kehidupan masyarakat akan kacau. Itu
merupakan konsisi yang tidak boleh dianggap enteng. Maka pembaca cerita fantasi
tinggi seperti itu, rasanya kita pembacapun seolah-olah diminta untik ikut
membantu dan bertanggung jawab atas ketentraman dunia dan kehidupan masyarakat.
Pembaca fiksi fantasi itu sendiri oleh Huck dkk. (1999:137), yang apaling pas
adalah anak pada usia pra-odolesen sampai dewasa. Jadi pembaca pada usia itu
sudah dapat merasakan keseriusan cerita yang ditampilkan.
Novel yang dapat dikategorikan
sebagai fiksi fantasi tinggi, sebagaimana berkali-kali telah dikemukakan adalah
Ronggamorfosa sang penakluk istana (Nuranto
Hardyansah), Eragon (Cristopher
Paulini), dan juga Lord of The Rings (JRR. Tolkien).
Berikut merupakan ulasan singkat
mengeani Novel Ranggamorfosa Sang
Penakluk Istana (yang asli sebagai novel anak Indonesia) menyuguhkan cerita
fantasi yang berbeda lagi. Rangga, si tokoh anal yang baru SD kelas V dan adik
perempuannya, Anggi, yang Sd kelas IV itu, dapat berubah wujud menjadi
benda-benda yang diinginkannya. Bahkan, Rangga juga bisa berubah menjadi bintang.
Ternyata kemampuan itu merupakan keturunan dari ayah-ibunya, Danu dan Sekar,
dan kakeknya Ki Sanggalangit, seorang tokoh dinunia persilatan yang amat
ditakuti oleh lawan dari kelompok jahat. Kareana kemampuan bermetamorfosa itu
rangga berkali-lkali selamat dari ancaman kelompok-kelompok jahat yang ditokohi oleh Naga Taksaka dan tujuh
setan murid-muridnya.
Perseteruan antara kelompok
jahat dan baik terjadi karena Naga Taksaka menginginkan pedang Mustika Samber
Nyawa milik Ki Sanggalangit dan Kembang Wijaya Kesuama yang hanaya dapat
diperoleh lewat Rangga. Dengan menguasai
dua hal tersebut seseorang akan dapat memperoleh kesaktian yang tiada tara, dan
itu sangat berbahaya jika orang jahat yang memilikinya. Maka, terjadilah
pertempuran antara dua kelompok tersebut yang akhirnya dimenangkan oleh
kelompok baik, yaitu Rangga dan keluarganya. Cerita ini juga menarik karena ia
berlatar kehidupan Modern (Jakarta, Karanganyar, Rawa Pening) dewasa ini.
Bahkan Ayah Rangga, Danu, adalah seorang direktur sebuah perusahaan IT (Informational Technology), sebuah
persahaan perusahaan di dunia modern yang amat mengandalkan kerja logika.
Kemampuan nalar yang merupakan teknologi modern itu dipadukan dengan kemampuan
yang lebih bersifat irasional lewat tokoh cerita. Hubungan antara dua dunia
yang bertolak belakang itu memang tidak terlihat jelas dalam kaitan alur cerita
selain sebagai latar.
Berdasarkan seting waktu dan tempat,
cerita fantasi dikategorikan sebagia berikut.
1.
Cerita bermula di dalam dunia nyata (stories beginning in the world we know)
2.
Setting cerita ada di dunia lain (stories set in another world)
3. Setting
cerita ada di waktu lampau (stories set
in legendary times)
DAFTAR PUSTAKA
Huck, Charlotte S, Susan Hepler, dan Janet Hickman. 1987. Children’s
Literature in The lementary School. New
York: Holt, Rinehart and Winston.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak Pengantar Pemahaman
Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada. University press.
Lukens, Rebecca J. 2003. A Critical Handbook of Children’s
Literature. New York: Longman
Mitchell, Diana. 2003. Children’s Literature, an Invitation ton the world. Boston:
Ablongman.
https://id.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter_dan_Batu_Bertuah
diakses
pada tanggal 5 November 2015 pukul 11:31 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar